INVESTASI 2% per day

Sabtu, 04 Oktober 2014

Next Vacation - NIAS

Hi teman-teman jangan lupa ya ikuti terus perjalanan saya berikutnya di NIAS.. masih banyak kisah yang belum saya bagikan di Blog saya ini lho :)

PONTIANAK - Kalimantan Barat

Hi teman-teman kali ini saya berkunjung ke Borneo Island. Pada zaman Hindia-Belanda dan sebelumnya, Kalimantan merujuk kepada keseluruhan pulau yang dikenal sebagai Borneo yang meliputi Sabah, Sarawak, Brunei, dan kawasan Kalimantan sekarang atau yang lebih terkenal dengan Pulau Kalimantan.

Suatu kesempatan yang sangat menggembirakan ketika saya akan melakukan perjalanan ke Kalimantan Barat.

Sejak di bangku Sekolah Dasar saya sering mendengar kata Borneo dan yang hanya saya ketahui bahwa kata tersebut berarti pulau Kalimantan. Borneo, one of the great islands of the world.

Kedatangan saya pertama kali di kota PONTIANAK

Tugu bambu kuning di bundaran kota Pontianak
Saya sangat berbahagia karena dapat berkunjung ke kota Pontianak. Dalam waktu seminggu saya berada di Kalimantan Barat. memerlukan waktu yang lebih lama untuk dapat mengeksplor kota tersebut.

maklumlah karena saya dalam perjalanan dinas ketika itu.

menurut cerita bahwa Pontianak identik dengan Tugu Khatulistiwa. Padahal, kota ini punya monumen yang tak kalah bersejarah lainnya. Tugu Digulis atau Tugu Bambu Runcing menceritakan perjuangan pemuda Kalimantan meraih kemerdekaan RI.

Tak jarang para traveler melewatkan Tugu yang satu ini saat berkunjung ke Pontianak, Kalimantan Barat. Satu-satunya monumen yang paling diingat adalah Tugu Khatulistiwa, bukan Tugu Digulis (Tugu Bambu Runcing) yang jelas-jelas terletak di tengah kota. Padahal, tugu Digulis ini juga punya nilai sejarah terkait perjuangan pemuda Kalimantan Barat dalam meraih kemerdekaan RI.


Berkunjung ke kebun sayur sahabat di KALIMANTAN BARAT
Selama saya berada di kota PONTIANAK saya menginap di rumah sahabat baru yang di kenalkan oleh kawan. lumayan mengirit biaya penginapan..hahaha :)

Sesampainya di rumah sahabat, wah langsung di ajak ke perkebunan yang dimilikinya. Untuk ukuran luas perkebunannya memang sangat luas. 

Pada saat tiba di lokasi perkebunannya saya memjumpai petani yang sedang memanen Buah Timun. wahhh buahnya seger-seger.

Jembatan sungai Kapuas
Keesokan harinya saya melanjutkan perjalanan ke RAWAK dan masih berada di Kalimantan Barat. Waktu tempuh dari kota Pontianak ke Rawak adalah 9 jam waktu tempuh. 

Dengan menggunakan bus DAMRI sebagai pilihan transportasi. Dalam perjalanan yang baru saja berjalan kurang lebih 15 menit ternyata bus yang kami tumpangi mogok, karena terasa panas kami keluar dari dalam bus untuk mengecek apakah yang terjadi sebenarnya...wahh wahhh ternyata yang membawa busnya adalah sang kenek dan bukan sang supir bus. Sang kenek tersebut ternyata salah memasukan gigi perseneling dan itulah yang menyebabkan bus mogok di atas jembatan sungai Kapuas.

Seluruh perjalanan yang akan menyebrangi jembatan tersebut menjadi macet, ya gara-gara  bus yang saya tumpangi tersebut menghalangi lalulintas kendaraan. 

Di sela-sela bus mogok saya menyempatkan diri untuk menikmati pemandangan yang sangat indah dari atas jembatan sungai Kapuas serta menikmati kapal-kapal yang berlalu lalang di sungai, tidak lupa untuk mengambil gambar dengan kamera digital yang saya bawa sebagai kenang-kenangan.

Menunggu kurang lebih 2 jam bus akhirnya dapat kembali melakukan perjalanan, dan harus ditukar dengan bus pengganti karena di khawatirkan akan mogok kembali. 

Waktu tempuh ke Rawak masih memerlukan 7 jam. setibanya di tengah-tengah perjalanan bus mengalami kecelakaan kembali, bus ditabrak oleh minibus yang melaju kencang dari arah yang berlawanan sehingga bus dan minibus rusak parah serta mengakibatkan seluruh penumpang harus keluar dari bus dan menunggu kembali bus pengganti.

2 jam kemudian bus akhirnya datang sebagai pengganti. Akhirnya semua penumpangpun merasa senang. wah bus yang datang berukuran lebih kecil dari sebelumnya. 3 jam perjalanan bus mengalami gangguan ac mati. wahh hari sudah larut malam dan medan yang di tempuh rusak berat ditambah dengan hujan deras datang. Sang sopir bus membuka jendela atap bus agas angin berhembus ke dalam.

Bus berjalan lagi dan hujan lebatpun datang...wah semakin lengkap sudah petualangannya.

Air masuk kedalam bus melalui jendela atap bus yang terbuka dan penumpangpun basah....( serunya perjalanan ini )

Akhirnya tiba sudah di perkotaan kecil yang bernama Sekadau-Rawak. Saya dapat tiba dengan selamat dan berjumpa dengan orang-orang yang akan di kunjungi.

Perjalanan tersebut membutuhkan waktu 19 jam dari yang seharusnya 9 jam dan cukup melelahkan.