INVESTASI 2% per day

Senin, 01 Februari 2016

BANJARMASIN - Kalimantan Selatan

Kota Banjarmasin adalah ibu kota provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia serta kota terbesar dan terpadat di Kalimantan. Kota ini juga termasuk salah satu kota besar di Indonesia dan Kota terpadat di luar pulau Jawa.
Banjarmasin yang dijuluki Kota Seribu Sungai ini memiliki wilayah seluas 72 km² yang wilayahnya merupakan delta atau kepulauan yang terdiri dari sekitar 25 buah pulau kecil (delta) yang dipisahkan oleh sungai-sungai diantaranya pulau Tatas, pulau Kelayan, pulau Rantauan Keliling, pulau Insan dan lain-lain.[3] Berdasarkan data BPS Kota Banjarmasin tahun 2015, Banjarmasin memiliki penduduk sebanyak 675.440 jiwa dengan kepadatan 9.381 jiwa per km². [4] Wilayah metropolitan Banjarmasin yaitu Banjar Bakula memiliki penduduk sekitar 1,9 juta jiwa.

Banjar Masih sebelum tahun 1526 adalah nama kampung yang terletak di bagian utara muara sungai Kuin, yaitu kawasan Kelurahan Kuin Utara dan Alalak Selatan saat ini. Kampung Banjar Masih terbentuk oleh lima aliran sungai kecil, yaitu sungai Sipandai, sungai Sigaling, sungai Keramat, sungai Jagabaya dan sungai Pangeran yang semuanya bertemu membentuk sebuah danau. Kata banjar berasal dari bahasa Melayu yang berarti kampung atau juga berarti berderet-deret sebagai letak perumahan kampung berderet sepanjang tepian sungai.

Sumber : Wikipedia

Berlatar belakang Maskot Kota Banjarmasin BEKANTAN JANTAN






BALIKPAPAN - Kalimantan Timur

Terima kasih telah berkunjung ke Blog saya.

Balikpapan merupakan sebuah kota di Kalimantan Timur, Indonesia. Logo dari kota yang sering disebut Kota Minyak (Banua Patra) dan Bumi Manuntung ini adalah beruang madu, maskot Balikpapan yang mulai di ambang kepunahan. Nama asli Balikpapan adalah Billipapan.

Asal usul nama Balikpapan

Ada beberapa hikayat populer yang menceritakan asal usul kota yang berada di pesisir timur Kalimantan ini, yaitu:
  • Adanya 10 keping papan yang kembali ke Jenebora dari 1.000 keping yang diminta oleh Sultan Kutai sebagai sumbangan bahan bangunan untuk pembangunan Istana Baru Kutai Lama. Kesepuluh papan yang balik tersebut disebut oleh orang Kutai Balikpapan Tu. Sehingga wilayah sepanjang Teluk Balikpapan, tepatnya di Jenebora disebut Balikpapan.
  • Suku Pasir Balik (suku asli Balikpapan) adalah keturunan kakek dan nenek bernama Kayun Kuleng dan Papan Ayun. Sehingga daerah sepanjang Teluk Balikpapan oleh keturunannya disebut Kuleng-Papan atau artinya Balikpapan (dalam bahasa Paser, Kuleng artinya Balik).
  • Dalam legenda lain juga disebutkan asal usul Balikpapan, yaitu dari seorang putri yang dilepas oleh ayahnya seorang raja yang tidak ingin putrinya tersebut jatuh ke tangan musuh. Sang putri yang masih balita diikat di atas beberapa keping papan dalam keadaan terbaring. Karena terbawa arus dan diterpa gelombang, papan tersebut terbalik. Ketika papan tersebut terdampar di tepi pantai ditemukan oleh seorang nelayan dan begitu dibalik ternyata terdapat seorang putri yang masih dalam keadaan terikat. Konon putri tersebut bernama Putri Petung yang berasal dari Kerajaan Pasir. Sehingga daerah tempat ditemukannya dinamakan Balikpapan.
  • Hari jadi kota Balikpapan adalah tanggal 10 Februari 1897. Penetapan tanggal ini merupakan hasil Seminar Sejarah Balikpapan pada tanggal 1 Desember 1984. Tanggal 10 Februari 1897 ini adalah tanggal pengeboran minyak pertama di Balikpapan yang dilakukan oleh perusahaan Mathilda sebagai realisasi dari pasal-pasal kerjasama antara J.H. Menten dengan Mr. Adams dari Firma Samuel dan Co.
Dari Sumber : Wikipedia



Wiasata alam yang terkenal di Balikpapan salah satunya adalah Pantai Manggar Segarasari. Pantai ini terletak di Kelurahan Manggar dan Teritip, Kecamatan Balikpapan Timur. 
Pantai Manggar Segarasari salah satu obyek wisata andalan. Air laut dari Pantai Manggar Segarasari begitu jernih, pasirnya nampak putih dan secara keseluruhan pemandangan wilayah pantai nampak masih terasa indah dan menarik. Luas keseluruhan dari kawasan pantai ini adalah 13.000 m persegi lho teman-teman. Kawasan Pantai Manggar Segarasari sangat luas, sehingga bisa dimanfaatkan sebagai tempat untuk berlibur dan bermain yang menarik. Pengunjung bisa bermain voli pantai, bola kaki,  bermain layang-layang dan lain sebagainya. Air gelombang pantai tidak begitu besar, sehingga para pengujung bisa bermain di pinggirannya, berenang, bermain perahu karet, dan lain sebagainya, dengan rasa aman.
Pantai Manggar Segarasari ini dibuka antara pukul 06.00-18.00 WITA. Pantai Manggar Segarasari merupakan kebanggaan masyarakat Kota Balikpapan. Pantai landai berpasir putih ini terletak kurang lebih 15 kilometer sebelah timur Kota. Dipantai Manggar selain bisa menikmati berbagai macam permainan/olahraga air seperti: banana boat, perahu santai dan berenang, pengunjung juga bisa menikmati aneka lokal kuliner di lokasi wisata tersebut.
Dilengkapi dengan sarana bermain anak "children play ground" dan panggung terbuka. Dihari-hari besar dan hari-hari tertentu diadakan pertunjukan baik budaya ataupun kreatifitas di panggung terbuka ini.
 







Taman Bekapai ini berada di downtown nya Balikpapan yaitu di jalan Jendral Sudirman, terletak di pinggir jalannya. Tepatnya berada di seberang kantor PLN dan berdekatan dengan komplek dengan banyak hotel berbintangnya Balikpapan antara lain Novotel, Hotel Grand Senyiur dan Hotel Mega Lestari.

Taman Bekapai ini dari sebelunya merupakan taman yang diprakasai oleh PT TOTAL E&P Indonesie yang sebagai operator penambangan minyak bumi yang juga berkantor pusat di Balikpapan ini. 

Konon katanya nama Bekapai juga terinspirasi dari lokasi tempat dimana lahan penambangan PT TOTAL dan di lokasi tersebut katanya juga sebagai minyak bumi terbaik. Oleh karena itulah icon di tengah taman ini berupa patung abstrak yang menggambarkan semburan minyak.

Untuk mencapai taman ini sangatlah gampang, dikarenakan berada di pinggir jalan protokolnya Balikpapan semua angkutan umum bakal melewati taman ini. Dan jangan kuatir, masuk taman ini gratis lho teman-teman. Selain ada icon semburan minyak berupa patung tersebut, air mancurnya akan terlihat bagus pada waktu sore hari dan malam hari karena akan disorot lampu-lampu yang berwarna-warni. Di taman ini juga disediakan bangku-bangku di berbagai lokasi tamannya, sehingga sangat cocok sambil berselancar ke dunia maya karena disini dilengkapi akses Wifi yang free oleh pemda setempat.




NIAS

Terima kasih sudah mengunjungi blog saya saat ini.

Pada perjalanan kali ini saya berkunjung ke pulau Nias (bahasa Nias = Tano Niha). Nias itu terletak di sebelah baratnya Pulau Sumatera, Indonesia. Pulau tersebut dihuni oleh mayoritas suku Nias (bahasa Nias = Ono Niha) yang masih memiliki budaya megalitik. Nias merupakan obyek wisata penting seperti selancar (surfing), rumah tradisional, penyelaman serta fahombo (lompat batu).

Nias adalah pulau yang luas wilayahnya 5.625 km² ini berpenduduk berkisar 700.000 jiwa.
Agama mayoritas daerah ini adalah Kristen Protestan. Nias saat ini telah dimekarkan menjadi empat kabupaten dan 1 kota, yaitu Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Nias Barat, Kabupaten Nias Utara, dan Kota Gunungsitoli.

Landing di Gunung Sitoli Airport

Pembagian Daerah Pemerintahan Nias :
1. Gunug Sitoli :
2. Kabupaten Nias Utara
3. Kabupaten Nias Barat
4. Kabupaten Nias Selatan
5. Kabupaten Nias

Penjelasan Daerah lihat pada sumber wikipedia :
Kota Gunungsitoli
Kabupaten Nias Utara
Kabupaten Nias Barat
Kabupaten Nias Selatan
Kabupaten Nias


Setibanya di Gunung Sitoli saya dan teman-temanpun di jemput oleh seorang sahabat yang bekerja di DPRD Nias.

Beliau membawa saya dan teman-teman perjalanan saya ke tempat untuk menginap


 
Hotel tersebut bernama SOLIGA, merupakan tempat kami tinggal beberapa hari di Nias untuk melakukan kunjungan dan memberikan bantuan kepada masyarakat di pulau Nias.



Toko yang berada di Gunung sitoli
Pemilik toko tersebut menceritakan bencana gempa bumi yang pernah menghanguskan tokonya. Ia menceritakan bahwa pada saat peristiwa gempa bumi yang dahsyat terjadi bangunan toko tersebut runtuh dan salah satu penjaga toko terjebak di dalamnya. Penjaga toko tersebut tidak dapat berlari keluar karena terjepit oleh reruntuhan bangunan. Menurut cerita sang pemilik toko bahwa pada saat peristiwa berlangsung penjaga toko tersebut mencoba untuk memberitahukan keluarganya yang berada di Medan melalui handphone yang ia miliki tetapi apadaya karena keluarga yang jauh di Medan itu tidak dapat menolongnya dengan segera.

Saat peristiwa tragis itu berlangsung beredar kabar bahwa akan ada sunami yang menerjang daerah tersebut, sehingga banyak orang serta pemilik maupun penjaga toko yang lainnya panik dan meninggalkan lokasi tersebut untuk berlindung ke daerah yang aman dari sunami mereka berlarian ke daerah berdataran tinggi.

Di depan toko tersebut ada penjual sate yang telah pergi menginggalkan gerobak satenya dalam keadaan gerobak yang terguling. Bara dari arang penjual sate tersebut memicu terjadinya kebakaran yang menyebabkan toko tersebut hangus terbakar serta  penjaga toko meninggal terbakar karena tidak ada orang yang menolongnya.

Toko tersebut tempat saya dan teman-teman membeli Genset untuk di sumbangkan ke masyarakat Nias yang memerlukan.

Itu merupakan sedikit cerita yang ada di Nias pada saat bencana Gempa bumi dan Sunami melanda daerah tersebut.


Sabtu, 04 Oktober 2014

Next Vacation - NIAS

Hi teman-teman jangan lupa ya ikuti terus perjalanan saya berikutnya di NIAS.. masih banyak kisah yang belum saya bagikan di Blog saya ini lho :)

PONTIANAK - Kalimantan Barat

Hi teman-teman kali ini saya berkunjung ke Borneo Island. Pada zaman Hindia-Belanda dan sebelumnya, Kalimantan merujuk kepada keseluruhan pulau yang dikenal sebagai Borneo yang meliputi Sabah, Sarawak, Brunei, dan kawasan Kalimantan sekarang atau yang lebih terkenal dengan Pulau Kalimantan.

Suatu kesempatan yang sangat menggembirakan ketika saya akan melakukan perjalanan ke Kalimantan Barat.

Sejak di bangku Sekolah Dasar saya sering mendengar kata Borneo dan yang hanya saya ketahui bahwa kata tersebut berarti pulau Kalimantan. Borneo, one of the great islands of the world.

Kedatangan saya pertama kali di kota PONTIANAK

Tugu bambu kuning di bundaran kota Pontianak
Saya sangat berbahagia karena dapat berkunjung ke kota Pontianak. Dalam waktu seminggu saya berada di Kalimantan Barat. memerlukan waktu yang lebih lama untuk dapat mengeksplor kota tersebut.

maklumlah karena saya dalam perjalanan dinas ketika itu.

menurut cerita bahwa Pontianak identik dengan Tugu Khatulistiwa. Padahal, kota ini punya monumen yang tak kalah bersejarah lainnya. Tugu Digulis atau Tugu Bambu Runcing menceritakan perjuangan pemuda Kalimantan meraih kemerdekaan RI.

Tak jarang para traveler melewatkan Tugu yang satu ini saat berkunjung ke Pontianak, Kalimantan Barat. Satu-satunya monumen yang paling diingat adalah Tugu Khatulistiwa, bukan Tugu Digulis (Tugu Bambu Runcing) yang jelas-jelas terletak di tengah kota. Padahal, tugu Digulis ini juga punya nilai sejarah terkait perjuangan pemuda Kalimantan Barat dalam meraih kemerdekaan RI.


Berkunjung ke kebun sayur sahabat di KALIMANTAN BARAT
Selama saya berada di kota PONTIANAK saya menginap di rumah sahabat baru yang di kenalkan oleh kawan. lumayan mengirit biaya penginapan..hahaha :)

Sesampainya di rumah sahabat, wah langsung di ajak ke perkebunan yang dimilikinya. Untuk ukuran luas perkebunannya memang sangat luas. 

Pada saat tiba di lokasi perkebunannya saya memjumpai petani yang sedang memanen Buah Timun. wahhh buahnya seger-seger.

Jembatan sungai Kapuas
Keesokan harinya saya melanjutkan perjalanan ke RAWAK dan masih berada di Kalimantan Barat. Waktu tempuh dari kota Pontianak ke Rawak adalah 9 jam waktu tempuh. 

Dengan menggunakan bus DAMRI sebagai pilihan transportasi. Dalam perjalanan yang baru saja berjalan kurang lebih 15 menit ternyata bus yang kami tumpangi mogok, karena terasa panas kami keluar dari dalam bus untuk mengecek apakah yang terjadi sebenarnya...wahh wahhh ternyata yang membawa busnya adalah sang kenek dan bukan sang supir bus. Sang kenek tersebut ternyata salah memasukan gigi perseneling dan itulah yang menyebabkan bus mogok di atas jembatan sungai Kapuas.

Seluruh perjalanan yang akan menyebrangi jembatan tersebut menjadi macet, ya gara-gara  bus yang saya tumpangi tersebut menghalangi lalulintas kendaraan. 

Di sela-sela bus mogok saya menyempatkan diri untuk menikmati pemandangan yang sangat indah dari atas jembatan sungai Kapuas serta menikmati kapal-kapal yang berlalu lalang di sungai, tidak lupa untuk mengambil gambar dengan kamera digital yang saya bawa sebagai kenang-kenangan.

Menunggu kurang lebih 2 jam bus akhirnya dapat kembali melakukan perjalanan, dan harus ditukar dengan bus pengganti karena di khawatirkan akan mogok kembali. 

Waktu tempuh ke Rawak masih memerlukan 7 jam. setibanya di tengah-tengah perjalanan bus mengalami kecelakaan kembali, bus ditabrak oleh minibus yang melaju kencang dari arah yang berlawanan sehingga bus dan minibus rusak parah serta mengakibatkan seluruh penumpang harus keluar dari bus dan menunggu kembali bus pengganti.

2 jam kemudian bus akhirnya datang sebagai pengganti. Akhirnya semua penumpangpun merasa senang. wah bus yang datang berukuran lebih kecil dari sebelumnya. 3 jam perjalanan bus mengalami gangguan ac mati. wahh hari sudah larut malam dan medan yang di tempuh rusak berat ditambah dengan hujan deras datang. Sang sopir bus membuka jendela atap bus agas angin berhembus ke dalam.

Bus berjalan lagi dan hujan lebatpun datang...wah semakin lengkap sudah petualangannya.

Air masuk kedalam bus melalui jendela atap bus yang terbuka dan penumpangpun basah....( serunya perjalanan ini )

Akhirnya tiba sudah di perkotaan kecil yang bernama Sekadau-Rawak. Saya dapat tiba dengan selamat dan berjumpa dengan orang-orang yang akan di kunjungi.

Perjalanan tersebut membutuhkan waktu 19 jam dari yang seharusnya 9 jam dan cukup melelahkan.






Sabtu, 18 Agustus 2012

North Sulawesi on March 2012

North Sulawesi has an Abundance and variety of accommodation and facilities available to meet the needs of travelers from backpackers and budget class to four-star resorts. The natural wonders of North Sulawesi make it well suited to both organized and adventure travel.

The full spectrum of scuba diving activities is available in North Sulawesi. The diving ranges from the magnificent coral gardens of Bunaken Marine Park and Bangka Strait to the walls of fishes and underwater Volcanoes of the Sangihe Islands to the unusual and rarely seen critters of Lembeh Strait. Land-based activities focus on rain forest hiking in Tangkoko Nature Reserve (home to the largest concentration of black crested macaques and the world's smallest primate, the tarsier) and Dumoga Bone National Park (home to the fabled babirusa pig deer), along with viewing scenic waterfalls, volcano climbing and river rafting and even golf. Exploring the Tomohon / Tondano highlands area, rice paddies, coconut Plantations and flower gardens rounds out the activities.

Visit the highland towns of Tomohon and Tondano. Clove and coconut Plantations, rice paddies and flower gardens fill our highlands with the same beauty and serenity found in our smiling people. Visit a small pottery village and a Chinese Buddhist Temple. Pack a lunch and hike to a mountain waterfall. Enjoy a soak in one of our hot springs. Overnight at a cottage on Lake Tondano. Relax in the peaceful atmosphere and cool mountain water, far from the hustle and bustle of everyday life.

BUKIT KASIH

Love is one of the hill tourism in North Sulawesi (Sulawesi). It is located about 1 hour away by car from the city of Manado, the capital of North Sulawesi. To get there we will pass Tomohon. 

When turning left towards the direction of Lake Tondano whereas when taken straight road about 20-25 minutes and then will arrive in Bukit Love. 

After arriving there and pay Rp 3,000 per person restribusi, we can choose an ample parking lot and found the Monument Hill Love here.

This hill called the Mount of love for the people of different religions can come together and coexist in worship as a symbol of religious harmony. There are five houses of worship here, a Catholic church,             a Christian church, temples, mosques and Hindu temples are built on top of the second. At the first peak is      a white cross with a height of 53 meters which can be seen even from the beach in Manado Boulevard.         In addition, it is believed to be the place where the original ancestors of the Minahasa, Toar and Lumimuut live. Seen from their faces carved in the hillside below the second peak.

Actually we have no specific intention to come to the hill of love this. Incidentally we were assigned from Jakarta to be placed in this North Sulawesi. There is work that needs to be addressed, coincidentally located near the Mount of Love. After the job was done, we went there. If there is an expression, while diving drinking water, maybe this is called while working and sightseeing ... haaaaa,,haaa,,haaa

To rise to the top of the Mount of Love we took a route that is behind the monument. The road in the form of steps-steps of a long, but when approaching the top of the hill going past the dirt road. Pretty exhausting to get over the hill, about 1 hour more because we were more relaxed way, these pictures every great view while enjoying the scenery there.

On the way up to the top of the hill, there is a fork in the road when we take the direction of the right turn will lead to another hill where there are religious buildings of 5 religions are Islam, Catholicism, Protestantism, Hinduism and Buddhism. Maybe - I do not know exactly - the origin of the name of Hill's love motto describes the Manado and North Sulawesi in general that says "Torang Samua Basudara". We are all brothers.


Off the building, we will worship the sulfur smell and white smoke billowing into the air out as well. Until underneath will be found with hot water temperature is high enough. Chicken egg put into this pool does not take a long time to make the egg was overcooked.

As I said at the last, if you take the road turn right at the T-junction on the way will find religious buildings and hot tubs but we go on to the top of the hill where there is a cross with a large enough size and height. We passed the return of new religious buildings and hot tubs.

Love hill climb quite tiring but the heart was quite amused at the sight of the steps of stairs that we passed and the landscape around it. At first glance, the streets we passed was like a "Chinese Wall" small curvaceous shape.

Well, if you happen to go or be in Manado, Bunaken besides Lake Tondano and famous, it could not hurt to go and enjoy sightseeing in Bukit Love.