INVESTASI 2% per day

Senin, 01 Februari 2016

NIAS

Terima kasih sudah mengunjungi blog saya saat ini.

Pada perjalanan kali ini saya berkunjung ke pulau Nias (bahasa Nias = Tano Niha). Nias itu terletak di sebelah baratnya Pulau Sumatera, Indonesia. Pulau tersebut dihuni oleh mayoritas suku Nias (bahasa Nias = Ono Niha) yang masih memiliki budaya megalitik. Nias merupakan obyek wisata penting seperti selancar (surfing), rumah tradisional, penyelaman serta fahombo (lompat batu).

Nias adalah pulau yang luas wilayahnya 5.625 km² ini berpenduduk berkisar 700.000 jiwa.
Agama mayoritas daerah ini adalah Kristen Protestan. Nias saat ini telah dimekarkan menjadi empat kabupaten dan 1 kota, yaitu Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Nias Barat, Kabupaten Nias Utara, dan Kota Gunungsitoli.

Landing di Gunung Sitoli Airport

Pembagian Daerah Pemerintahan Nias :
1. Gunug Sitoli :
2. Kabupaten Nias Utara
3. Kabupaten Nias Barat
4. Kabupaten Nias Selatan
5. Kabupaten Nias

Penjelasan Daerah lihat pada sumber wikipedia :
Kota Gunungsitoli
Kabupaten Nias Utara
Kabupaten Nias Barat
Kabupaten Nias Selatan
Kabupaten Nias


Setibanya di Gunung Sitoli saya dan teman-temanpun di jemput oleh seorang sahabat yang bekerja di DPRD Nias.

Beliau membawa saya dan teman-teman perjalanan saya ke tempat untuk menginap


 
Hotel tersebut bernama SOLIGA, merupakan tempat kami tinggal beberapa hari di Nias untuk melakukan kunjungan dan memberikan bantuan kepada masyarakat di pulau Nias.



Toko yang berada di Gunung sitoli
Pemilik toko tersebut menceritakan bencana gempa bumi yang pernah menghanguskan tokonya. Ia menceritakan bahwa pada saat peristiwa gempa bumi yang dahsyat terjadi bangunan toko tersebut runtuh dan salah satu penjaga toko terjebak di dalamnya. Penjaga toko tersebut tidak dapat berlari keluar karena terjepit oleh reruntuhan bangunan. Menurut cerita sang pemilik toko bahwa pada saat peristiwa berlangsung penjaga toko tersebut mencoba untuk memberitahukan keluarganya yang berada di Medan melalui handphone yang ia miliki tetapi apadaya karena keluarga yang jauh di Medan itu tidak dapat menolongnya dengan segera.

Saat peristiwa tragis itu berlangsung beredar kabar bahwa akan ada sunami yang menerjang daerah tersebut, sehingga banyak orang serta pemilik maupun penjaga toko yang lainnya panik dan meninggalkan lokasi tersebut untuk berlindung ke daerah yang aman dari sunami mereka berlarian ke daerah berdataran tinggi.

Di depan toko tersebut ada penjual sate yang telah pergi menginggalkan gerobak satenya dalam keadaan gerobak yang terguling. Bara dari arang penjual sate tersebut memicu terjadinya kebakaran yang menyebabkan toko tersebut hangus terbakar serta  penjaga toko meninggal terbakar karena tidak ada orang yang menolongnya.

Toko tersebut tempat saya dan teman-teman membeli Genset untuk di sumbangkan ke masyarakat Nias yang memerlukan.

Itu merupakan sedikit cerita yang ada di Nias pada saat bencana Gempa bumi dan Sunami melanda daerah tersebut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar